Kamis, 29 Mei 2014

JURNAL ORDO ORTHOPTERA

                                                             KATA PENGANTAR




Alhamdulillah, puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikanlaporan praktikum mata kuliah keanekaragaman hayati ini.

Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa ilmu dan memberi contoh tauladan yang baik untuk umat di dunia dan untuk di akhirat kelak.

Saya menyadari berbagai kelemahan, kekurangan, dan keterbatasan yang ada, sehingga tetap terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan dan kekurangan dalam laporan praktikum ini.Oleh karena itu, dengan tangan terbuka seraya terlebih dahulu menyampaikan terimakasih, dan saya mengharapkan kritik serta saran dari para bapak/ ibu yang memeriksa laporan ini.

Akhirnya, kepada Allah jualah penulis menyerahkan diri serta memohon taufiq dan hidayah-Nya, semoga laporan praktikum ini bisa dapat bermanfaat.









Medan,Mei 2014


         Penulis
















                                                              PENDAHULUAN


Latar Belakang

Othoptera berarti bersayap lurus, serangga yang tergolong dalam ordo ini melipatkan sayapnya pada saat istirahat secara lurus di atas tubuhnya. Ukuran tubuh sedang sampai besar. Banyak diantaranya yang menjadi hama tanaman pertanian, ada pula yang bersifat sebagai predator (Rizal, 2010).
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya (Anonimus, 2012).

Hama merupakan binatang perusak tanaman budidaya yang berguna untuk kesejahteraan manusia. Tanaman yang mudah terserang hama adalah tanaman sayuran seperti tomat, kol, wortel, sawi dan masih banyak lagi jenis sayuran, beberapa jenis hama perusak adalah, ulat tritip, ulat titik tumbuh, aphis, ulat buah dan lain sebagainya yang jumlahnya ribuan. Binatang peliharaan juga dapat berperan sebagai hama penggangu tanaman, seperti kambing yang dibiarkan berkeliaran dan tidak dijaga dapat memakan tanaman budidaya yang tentu saja dapat mengakibakan kerugian bagi para petani, binatang liar yang hidup di hutan seperti monyet juga dapat menjadi hama, biasanya binatang ini menyrang tanaman budidaya karena sudah tidak mendapat makanan di hutan karena kurangnya jumlah pohon sebagai tempat mencari makan bagi binatang-binatang ini (Wahyu, 2011).

Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebutstridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan (wikipedia,2012).

Belalang merupakan serangga herbivora, serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan memiliki ovipositor pendek. Suara yang dihasilkan oleh beberapa spesies belalang biasanya dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen ( disebut stridulasi ). Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat, belalangn memiliki dua pasang kaki, sayap lurus (Wahyu, 2011).






                                                               TINJAUAN PUSTAKA



Ordo Orthoptera termasuk dalam kelas Insekta(serangga). Serangga merupakan hewan yang dominan di bumi ini, terdapat dimana-mana baik di darat maupun dalam air.Dominasi dari serangga tersebut disebabkan karena serangga mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya. Selain itu serangga memiliki waktu generasi yang singkat dan berukuran kecil. Serangga terdiri atas ratusan ribu jenis, bentuknya sangat bervariasi, ukurannya bermacam-macam mulai mulai dari yang mikroskopis sampai yang makroskopis.
Dilihat dari kepentingannya bagi manusia, serangga ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Manusia memperoleh manfaat dari serangga dengan banyak cara seperti dihasilkannya madu, sutera, buah dan banyak produk lainnya dari hasil penyerbukan tumbuhan yang dibantu oleh serangga. Sebaliknya, banyak serangga yang berbahaya atau sebagai hama perusak. Serangga selain merusak tanaman pertanian bisa pula merusak harta benda manusia, termasuk rumah, pakaian, persediaan makanan, menghancurkan dan mencemarinya.
Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus) Ciri-ciri ordo Orthoptera:
Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya. Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur. Tipe mulutnya menggigit. Contoh dari Orthoptera:
Ordo Orthoptera kalau dahulu orang lebih cenderung melihat kerusakan yang ditimbulkannya tetapi sekarang hewan jenis ini lebih dilirik karena manfaat yang dapat diambil sebagai salah satu sumber protein hewan, pakan hewan ternak,yang telah diteliti kandungan gizinya,sebagai obat dan bahkan sudah dicoba melakukan penelitian untuk dijadikan sebagai hewan yang dapat mendeteksi adanya bom. Untuk itulah penulis membahas tentang Ordo Orthoptera.
Ordo Orthoptera merupakan satu kumpulan serangga –serangga yang agak bervariasi, banyak dari serangga tersebut sangat umum dan sangat terkenal, Kebanyakan dari mereka adalah pemakan tumbuh-tumbuhan, dan beberapa dari serangga ini adalah hama-hama yang penting pada tanaman budidaya. Beberapa adalah pemangsa, sedikit sebagai pemakan bahan organik yang membusuk dan beberapa lagi sebagai omnivor.
Karakteristik Ordo Orthoptera
a. Memilki dua pasang sayap.Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena-vena menebal/ mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan.
b. Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen).
c. Mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya.
d. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur —> nimfa —> dewasa (imago). Tidak memiiki fase pupa dan larva, telur menetas langsung menjadi nimfa.
e. Pada umumnya merupakan serangga pemakan tumbuh-tumbuhan, beberapa serangga ada yang bersifat predator atau pemangsa dan ada juga yang omnivora.
f. Memiliki bentuk tubuh panjang dan tungkai (femur) membesar yang teradaptasi untuk meloncat, antenna berbentuk benang
g. Hidup pada berbagai habitat diantaranya pada kanopi atau tajuk pohon belukar dan lahan pertanian.
II. Bentuk Umum Serangga
Caput merupakan kepala serangga yang berfungsi sebagai tempat
melekatnya antena, mata majemuk, mata oseli, dan alat mulut.
Berdasarkan posisinya kepala serangga dibagi menjadi tiga,
yaitu hypognathous, prognathous, dan ephistognathous.
Hypognathous apabila alat mulutnya menghadap ke bawah, contoh
serangganya adalah belalang Acrididae; prognathous apabila alat
mulutnya menghadap ke depan, contoh serangganya adalah kumbang
Carabidae; dan ephistognathous apabila alat mulutnya menghadap
ke belakang, contoh serangga adalah semua serangga ordo Hemiptera.









                                                       KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Praktikan dapat mengetahui bagian bagian tubuh serangga.
2. Praktikan dapat mengetahui gejala akibat serangan serangga.
3. Praktikan juga dapat mengetahui ciri ciri dan cara pengendalian serangga.
4. Hama serangga bukan hanya merusak tanaman jati saja tetapi juga tanaman jagung dan tanaman lainnya.
5. Belalang dapat menghasilkan telur sekitar 90 butir lelur dan bertelur pada awal musim panas.
B. Saran
Saran saya pada praktikum Dasar Dasar Perlindungan Tanaman ini yaitu diharapkan bagi seluruh praktikan yang tidak melengkapi alat dan bahan praktikum agar melengkapi perlengkapannya agar tidak di marahi oleh asdos dan agar tidak di suruh pulang.







                                                           DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2013. Arthropoda. Diakses melalui http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/biologi/MO_78/bio111_19.htm pada tanggal 05 Maret 2013. Medan

Anonimus. 2013. Belalang Wikipedia. Diakses melalui http://id.wikipedia.org/wiki/belalang pada tanggal 05 Maret 2013. Medan .

Pracaya. 2008. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya : Jakarta.

Rioardi. 2009. Ordo-Ordo Serangga. http://rioardi.wordpress.com/2009/01/21/ordo-ordo-serangga/ Diakses pada tanggal 15 Maret 2013. Medan

Rizal. 2010. Ordo Orthoptera. Diakses melalui http://arrizal-zero.blogspot.com/p/ordo-orthoptera.html pada tanggal 05 Maret 2013. Medan

Sudarmono. 2002. Pengenalan Serangga, Hama, Penyakit, dan Gulma Padi. Kanisius. Yogyakarta.

Wardani.Wahyu. 2013. Organisme Penganggu Tanaman. Diakses melalui http://laporan-wahyu-wardani.blogspot.com/ pada tanggal 05 Maret 2013. Medan

Wardani.Wahyu. 2013. Organisme Penganggu Tanaman. Diakses melalui http://laporan-wahyu-wardani.blogspot.com/ pada tanggal 05 Maret 2013. Medan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar