KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan petunjuk dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikanlaporan praktikum mata kuliah keanekaragaman hayati ini.
Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang membawa ilmu dan memberi contoh tauladan yang baik untuk umat di dunia
dan untuk di akhirat kelak.
Saya menyadari berbagai kelemahan, kekurangan, dan keterbatasan yang ada,
sehingga tetap terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan dan kekurangan dalam
laporan praktikum ini.Oleh karena itu, dengan tangan terbuka seraya terlebih
dahulu menyampaikan terimakasih, dan saya mengharapkan kritik serta saran dari
para bapak/ ibu yang memeriksa laporan ini.
Akhirnya, kepada Allah jualah penulis menyerahkan diri serta memohon taufiq
dan hidayah-Nya, semoga laporan praktikum ini bisa dapat bermanfaat.
Medan, 04 januari
2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR
ISI...........................................................................................................................
PENDAHULUAN..................................................................................................................
Latar
Belakang..........................................................................................................
Tujuan Praktikum.......................................................................................................
Kegunaan
Praktikum...................................................................................................
TINJAUAN PSTAKA...............................................................................................................
BAHAN DAN
ALAT.............................................................................................................
Tempat dan Waktu......................................................................................................
Bahan Dah
Alat.........................................................................................................
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM..............................................................................
HASIL PRAKTIKUM
PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Plasma nutfah
merupakan koleksi sumber daya genetik yang berupakeanekaragaman tumbuhan, hewan
atau jasad renik untuk tujuan yang luas.Plasma nutfah adalah substansi yang
terdapat pada suatu kelompok makhluk hidup yang merupakan sumber sifat
keturunan yang dapat dirakit untuk menciptakan jenis unggul atau kultivar yang
baru. Plasma nutfah merupakansalah satu sumber daya alam yang sangat penting
karena tanpa plasma nutfahkita tidak dapat memuliakan tanaman, membentuk
kultivar atau ras barukarena itu plasma nutfah harus dikelola secara tepat
sehingga dari plasmatersebut dilakukan pemulian agar dapat mengembangkan
kultivar-kultivar unggul, selain itu koleksi plasma nutfah juga mempunyai
tujuan lain misalnyauntuk pertukaran dengan negara-negara lain.
Kekayaan plasma nutfah yang terdapat di alam
memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam industri pertanian. Oleh sebab itu
saat ini plasma nutfahharus banyak dikaji lebih dan dikoleksi dalam rangka
meningkatkan produksi pertanian. Hal ini dilakukan karena plasma nutfah
merupakan sumber genyang berguna bagi perbaikan tanaman seperti gen untuk
ketahanan terhadap penyakit, serangga, gulma, dan juga gen untuk ketahanan
terhadap cekamanlingkungan abiotik yang kurang menguntungkan seperti
kekeringan. Selaindari itu plasma nutfah juga merupakan sumber gen yang dapat
dimanfaatkanuntuk peningkatan kualitas hasil tanaman seperti kandungan nutrisi
yanglebih baik.
Plasma nutfah adalah substansi pembawa sifat keturunan
yang dapat berupa organ utuh atau bagian dari
tumbuhan atau hewan serta mikroorganisme. Plasma nutfah merupakan
kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk mendukung pembangunan nasional (http://wikipedia.com). Upaya pengelolaan dan
pelestarian sumberdaya alam hayati tidak dapat dilepaskan dari upaya
pengelolaan dan pelestarian plasma nutfah selaku pembawa sifat keturunan
species keanekaragaman hayati tersebut ( Ja Posman Napitu, 2008).
Plasma nutfah adalah substansi yang terdapat dalam setiap makhluk hidup dan
merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan atau
ditarik untuk menciptakan jenis unggul atau kultivar baru. Termasuk dalam
kelompok ini adalah semua kultivar unggul masa kini atau masa lampau, kultivar
primitif, jenis yang sudah dimanfaatkan tapi belum dibudidayakan, jenis liar
kerabat jenis budidaya dan jenis-jenis budidaya.
Di Indonesia tempat tumbuh plasma nutfah nabati sebagian
besar merupakan hutan tropik, sehingga kaya akan suku dari tumbuh-tumbuhan yang
khas tropik seperti Dipterocarpaceae, Sapotaceae, Ebenaceae, Myristicaceae,
Meliaceae, Zingiberaceae, Palmae, Moraceae, Rhizopphoraceae, Padananceae dan
lain-lain. Di daerah-daerah pegunungan terdapat suku-suku yang mirip suku yang
ada pada belahan bumi utara seperti Fagaceae, Rosaceae, Lauraceae, Theaceae dan
lain-lain. Di kawasan Indonesia juga dapat tumbuh dengan subur jenis-jenis
tumbuhan, epifit, bambu dan benalu, Rafflesia, cendana, ficus dan lain-lain.
Tujuan praktikum
Untuk mengetahui keanekaragaman dari plasma nutfah,
macam-macam plasma nutfah, dan usaha pelestariannya
Kegunaan Praktikum
Untuk dapat memahami cara pemanfaatan plasma nutfah melalui biotekologi
TINJAUAN PUSTAKA
Kekayaan plasma nutfah yang terdapat di
alam memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam industri pertanian. Oleh sebab
itu saat ini plasma nutfah harus banyak dikaji lebih dan dikoleksi dalam rangka
meningkatkan produksi pertanian seperti tanaman padi dan penyediaan pangan. Hal
ini dilakukan karena plasma nutfah merupakan sumber gen yang berguna bagi
perbaikan tanaman seperti gen untuk ketahanan terhadap penyakit, serangga,
gulma, dan juga gen untuk ketahanan terhadap cekaman lingkungan abiotik yang
kurang menguntungkan seperti kekeringan. Selain dari itu plasma nutfah juga
merupakan sumber gen yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas hasil
tanaman seperti kandungan nutrisi yang lebih baik.
Plasma nutfah adalah substansi pembawa sifat keturunan yang dapat
berupa organ utuh atau bagian
dari tumbuhan atau hewan serta mikroorganisme. Plasma nutfah
merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk mendukung pembangunan nasional.
Memanfaatkan plasma nutfah dengan in-situ memungkinkan
karakterisasi dan evaluasi tanaman serta memudahkan program persilangan melalui
persendian bunga atau serbuk sari secara cepat. Selain itu proses produksi
secara klonal dapat mempertahankan kemasan genetic materi. Namun demikian,
metode koleksi ini rawan punah, trutama di Negara-negara berkembang yang
disebabkan oleh berbagai factor seperti hama penyakit (baik dilapangan maupun
penyimpanan), iklim yang ektrim, kebakaran lahan, konflik social, serta
perubahan pemanfaatan lahan yang tadinya untuk koleksi plasma nutfah.
Pelestarian plasma nutfah dapat dilakukan dengan cara
konvensional ataupun modern/bioteknologi. Kedua cara ini membutuhkan
tindakanyang cermat karena sudah barang tentu terdapat kelebihan dan
kekurangannya. Dhanutirto (1990) mengungkapkan bahwa kelebihan cara
konvensional adalah menggunakan lahan yang luas (aneka ragam plasma nutfah
dapat dilestarikan), sedang kekurangannya sulit memonitor dan kestabilan plasma
nutfah sulit dijamin. Lebih lanjut diungkapkan mengenai kelebihan cara modern
membutuhkan ruang yang sempit (karena dilakukan secara in vitro), mudah
memonitor, tenaga kerja tidak banyak, sedang kekurangannya adalah investasi
awal tinggi dan membutuhkan tenaga ahli yang berkualitas. Para ahli
mengungkapkan bahwa kedua cara ini tidak dapat dipisahkan, karena pada
pelaksanaanya akan saling menunjang. Sejauh ini metode konvensional sudah banyak berhasil dalam
menyelamatkan plasma nutfah yang tentunya sangat berguna bagi kelangsungan
hidup mahluk hidup di muka bumi ini.
Menurut Suharto. (2004), sampai dengan saat ini belum ada
suatu kebijakan yang berskala nasional, terintegrasi dan komprehensif tentang
pengelolaan plasma nutfah. Pengelolaan plasma nutfah terkotak-kotak sesuai
dengan lembaga pengelolaanya. Sehingga kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
pada lembaga pengelola yang satu tidak berdampak pada lembaga lainnya. Selain
permasalahan diatas, dalam kebijakan yang adapun hanya tertuang dalam beberapa
pasal dalam Undang Undang dan Peraturan-Peraturan pelaksanaan, yang merupakan
kebijakan yang bersifat parsial dan (mungkin) kontemporer.dan itu pun tidak
secara inflisitmenegaskan makna akan plasma nutfah. Bila dikaji
kebijakan-kebijakan yang di keluarkan terakait lembaga pegelola sumber daya
alam hayati maka di sangat kurang tegas dinyatakan akan upaya-upaya pengelolaan
sumberdaya genetik (plasma nutfah)-nya.
ecara umum sitem pelestarian plasma nutfah secara ex-situ belum memadai.
Sampai saat sekarang sistem nasional pelestarian ex-situ yang ada dapat
digambarkan sebagai berikut:
Kebun raya Indonesia, bertanggung jawab pada jenis botani, jadi diutamakan
penempatan kelengkapan koleksi tanaman pribumi yang ada di Indonesia. Karena
keterbatasan lahan atau areal kebun maka masih diperlukan adanya tambahan
terhadapkoleksi botani yang ada dalam kebun raya itu yang dapat ditanam
diberbagai tipe tapak pelestairian lainnya. Keanekaragaman plasma nutfah tidak
menjadi mandat kebun raya sebab koleksi lebih di tunjukkan kepada keragaman
jenis botani.
Kesimpulan
Aplikasi bioteknologi dalam industri
pertanian memungkinkan pemanfaatan gen-gen dari plasma nutfah yang sebelumnya
tidak dapat dimanfaatkan melalui pemuliaan tanaman secara konvensional. Gen-gen
dari tanaman yang tidak dapat di pindah silangkan telah disisipkan pada tanaman
budi daya dan menjadi sumber ketahanan untuk berbagai hama dan penyakit serta cekaman
lingkungan seperti kekeringan dan salinitas.
Plasma nutfah seharusnya dikaji lebih dan dikoleksi dalam rangka
meningkatkan produksi pertanian seperti tanaman padi dan penyediaan pangan. Hal
ini dilakukan karena plasma nutfah merupakan sumber gen yang berguna bagi
perbaikan tanaman seperti gen untuk ketahanan terhadap penyakit, serangga,
gulma, dan juga gen untuk ketahanan terhadap cekaman lingkungan abiotik yang
kurang menguntungkan seperti kekeringan. Selain dari itu plasma nutfah juga
merupakan sumber gen yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas hasil
tanaman seperti kandungan nutrisi yang lebih baik.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar