Senin, 09 Desember 2013

JURNAL PLASMA NUTFAH



KATA PENGANTAR




Alhamdulillah, puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikanlaporan praktikum mata kuliah keanekaragaman hayati ini.

Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa ilmu dan memberi contoh tauladan yang baik untuk umat di dunia dan untuk di akhirat kelak.

Saya menyadari berbagai kelemahan, kekurangan, dan keterbatasan yang ada, sehingga tetap terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan dan kekurangan dalam laporan praktikum ini.Oleh karena itu, dengan tangan terbuka seraya terlebih dahulu menyampaikan terimakasih, dan saya mengharapkan kritik serta saran dari para bapak/ ibu yang memeriksa laporan ini.

Akhirnya, kepada Allah jualah penulis menyerahkan diri serta memohon taufiq dan hidayah-Nya, semoga laporan praktikum ini bisa dapat bermanfaat.









Medan, 04 januari 2013


                                                                                                             Penulis

















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
PENDAHULUAN..................................................................................................................
Latar Belakang..........................................................................................................
Tujuan Praktikum.......................................................................................................
Kegunaan Praktikum...................................................................................................
TINJAUAN PSTAKA...............................................................................................................
BAHAN DAN ALAT.............................................................................................................
Tempat dan Waktu......................................................................................................
Bahan Dah Alat.........................................................................................................
PELAKSANAAN PRAKTIKUM..............................................................................
HASIL PRAKTIKUM
PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
            Kesimpulan
            Saran
DAFTAR PUSTAKA































PENDAHULUAN
Latar Belakang

Plasma nutfah merupakan koleksi sumber daya genetik yang berupakeanekaragaman tumbuhan, hewan atau jasad renik untuk tujuan yang luas.Plasma nutfah adalah substansi yang terdapat pada suatu kelompok makhluk hidup yang merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dirakit untuk menciptakan jenis unggul atau kultivar yang baru. Plasma nutfah merupakansalah satu sumber daya alam yang sangat penting karena tanpa plasma nutfahkita tidak dapat memuliakan tanaman, membentuk kultivar atau ras barukarena itu plasma nutfah harus dikelola secara tepat sehingga dari plasmatersebut dilakukan pemulian agar dapat mengembangkan kultivar-kultivar unggul, selain itu koleksi plasma nutfah juga mempunyai tujuan lain misalnyauntuk pertukaran dengan negara-negara lain.

Kekayaan plasma nutfah yang terdapat di alam memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam industri pertanian. Oleh sebab itu saat ini plasma nutfahharus banyak dikaji lebih dan dikoleksi dalam rangka meningkatkan produksi pertanian. Hal ini dilakukan karena plasma nutfah merupakan sumber genyang berguna bagi perbaikan tanaman seperti gen untuk ketahanan terhadap penyakit, serangga, gulma, dan juga gen untuk ketahanan terhadap cekamanlingkungan abiotik yang kurang menguntungkan seperti kekeringan. Selaindari itu plasma nutfah juga merupakan sumber gen yang dapat dimanfaatkanuntuk peningkatan kualitas hasil tanaman seperti kandungan nutrisi yanglebih baik.

Plasma nutfah adalah substansi pembawa sifat keturunan yang dapat berupa organ utuh atau bagian dari tumbuhan atau hewan serta mikroorganisme. Plasma nutfah merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional (http://wikipedia.com). Upaya pengelolaan dan pelestarian sumberdaya alam hayati tidak dapat dilepaskan dari upaya pengelolaan dan pelestarian plasma nutfah selaku pembawa sifat keturunan species keanekaragaman hayati tersebut ( Ja Posman Napitu, 2008). 

Plasma nutfah adalah substansi yang terdapat dalam setiap makhluk hidup dan merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan atau ditarik untuk menciptakan jenis unggul atau kultivar baru. Termasuk dalam kelompok ini adalah semua kultivar unggul masa kini atau masa lampau, kultivar primitif, jenis yang sudah dimanfaatkan tapi belum dibudidayakan, jenis liar kerabat jenis budidaya dan jenis-jenis budidaya.

Di Indonesia tempat tumbuh plasma nutfah nabati sebagian besar merupakan hutan tropik, sehingga kaya akan suku dari tumbuh-tumbuhan yang khas tropik seperti Dipterocarpaceae, Sapotaceae, Ebenaceae, Myristicaceae, Meliaceae, Zingiberaceae, Palmae, Moraceae, Rhizopphoraceae, Padananceae dan lain-lain. Di daerah-daerah pegunungan terdapat suku-suku yang mirip suku yang ada pada belahan bumi utara seperti Fagaceae, Rosaceae, Lauraceae, Theaceae dan lain-lain. Di kawasan Indonesia juga dapat tumbuh dengan subur jenis-jenis tumbuhan, epifit, bambu dan benalu, Rafflesia, cendana, ficus dan lain-lain.

Tujuan praktikum
Untuk mengetahui keanekaragaman dari plasma nutfah, macam-macam plasma nutfah, dan usaha pelestariannya

Kegunaan Praktikum
Untuk dapat memahami cara pemanfaatan plasma nutfah melalui biotekologi

TINJAUAN PUSTAKA

Kekayaan plasma nutfah yang terdapat di alam memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam industri pertanian. Oleh sebab itu saat ini plasma nutfah harus banyak dikaji lebih dan dikoleksi dalam rangka meningkatkan produksi pertanian seperti tanaman padi dan penyediaan pangan. Hal ini dilakukan karena plasma nutfah merupakan sumber gen yang berguna bagi perbaikan tanaman seperti gen untuk ketahanan terhadap penyakit, serangga, gulma, dan juga gen untuk ketahanan terhadap cekaman lingkungan abiotik yang kurang menguntungkan seperti kekeringan. Selain dari itu plasma nutfah juga merupakan sumber gen yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas hasil tanaman seperti kandungan nutrisi yang lebih baik.
Plasma nutfah adalah substansi pembawa sifat keturunan yang dapat berupa organ utuh atau bagian dari tumbuhan atau hewan serta mikroorganisme. Plasma nutfah merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional.

 Memanfaatkan plasma nutfah dengan in-situ memungkinkan karakterisasi dan evaluasi tanaman serta memudahkan program persilangan melalui persendian bunga atau serbuk sari secara cepat. Selain itu proses produksi secara klonal dapat mempertahankan kemasan genetic materi. Namun demikian, metode koleksi ini rawan punah, trutama di Negara-negara berkembang yang disebabkan oleh berbagai factor seperti hama penyakit (baik dilapangan maupun penyimpanan), iklim yang ektrim, kebakaran lahan, konflik social, serta perubahan pemanfaatan lahan yang tadinya untuk koleksi plasma nutfah.

Pelestarian plasma nutfah dapat dilakukan dengan cara konvensional ataupun modern/bioteknologi. Kedua cara ini membutuhkan tindakanyang cermat karena sudah barang tentu terdapat kelebihan dan kekurangannya. Dhanutirto (1990) mengungkapkan bahwa kelebihan cara konvensional adalah menggunakan lahan yang luas (aneka ragam plasma nutfah dapat dilestarikan), sedang kekurangannya sulit memonitor dan kestabilan plasma nutfah sulit dijamin. Lebih lanjut diungkapkan mengenai kelebihan cara modern membutuhkan ruang yang sempit (karena dilakukan secara in vitro), mudah memonitor, tenaga kerja tidak banyak, sedang kekurangannya adalah investasi awal tinggi dan membutuhkan tenaga ahli yang berkualitas. Para ahli mengungkapkan bahwa kedua cara ini tidak dapat dipisahkan, karena pada pelaksanaanya akan saling menunjang. Sejauh ini metode konvensional  sudah banyak berhasil dalam menyelamatkan plasma nutfah yang tentunya sangat berguna bagi kelangsungan hidup mahluk hidup di muka bumi ini.

Menurut Suharto. (2004), sampai dengan saat ini belum ada suatu kebijakan yang berskala nasional, terintegrasi dan komprehensif tentang pengelolaan plasma nutfah. Pengelolaan plasma nutfah terkotak-kotak sesuai dengan lembaga pengelolaanya. Sehingga kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada lembaga pengelola yang satu tidak berdampak pada lembaga lainnya. Selain permasalahan diatas, dalam kebijakan yang adapun hanya tertuang dalam beberapa pasal dalam Undang Undang dan Peraturan-Peraturan pelaksanaan, yang merupakan kebijakan yang bersifat parsial dan (mungkin) kontemporer.dan itu pun tidak secara inflisitmenegaskan makna akan plasma nutfah. Bila dikaji kebijakan-kebijakan yang di keluarkan terakait lembaga pegelola sumber daya alam hayati maka di sangat kurang tegas dinyatakan akan upaya-upaya pengelolaan sumberdaya genetik (plasma nutfah)-nya.

ecara umum sitem pelestarian plasma nutfah secara ex-situ belum memadai. Sampai saat sekarang sistem nasional pelestarian ex-situ yang ada dapat digambarkan sebagai berikut:
Kebun raya Indonesia, bertanggung jawab pada jenis botani, jadi diutamakan penempatan kelengkapan koleksi tanaman pribumi yang ada di Indonesia. Karena keterbatasan lahan atau areal kebun maka masih diperlukan adanya tambahan terhadapkoleksi botani yang ada dalam kebun raya itu yang dapat ditanam diberbagai tipe tapak pelestairian lainnya. Keanekaragaman plasma nutfah tidak menjadi mandat kebun raya sebab koleksi lebih di tunjukkan kepada keragaman jenis botani.





Kesimpulan

Aplikasi bioteknologi dalam industri pertanian memungkinkan pemanfaatan gen-gen dari plasma nutfah yang sebelumnya tidak dapat dimanfaatkan melalui pemuliaan tanaman secara konvensional. Gen-gen dari tanaman yang tidak dapat di pindah silangkan telah disisipkan pada tanaman budi daya dan menjadi sumber ketahanan untuk berbagai hama dan penyakit serta cekaman lingkungan seperti kekeringan dan salinitas.
Plasma nutfah seharusnya dikaji lebih dan dikoleksi dalam rangka meningkatkan produksi pertanian seperti tanaman padi dan penyediaan pangan. Hal ini dilakukan karena plasma nutfah merupakan sumber gen yang berguna bagi perbaikan tanaman seperti gen untuk ketahanan terhadap penyakit, serangga, gulma, dan juga gen untuk ketahanan terhadap cekaman lingkungan abiotik yang kurang menguntungkan seperti kekeringan. Selain dari itu plasma nutfah juga merupakan sumber gen yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas hasil tanaman seperti kandungan nutrisi yang lebih baik.



Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar